Breaking News

Jurnalis senior Ini Kebakaran Jenggot Bilang Ahok Baca Quran Untuk Jatuhkan Anies, Ini Isi Tulisannya.....

Sumber: dokumen pribadi

PATRIOTNKRI.COM -  Sebagaimana diberitakan di beberapa media nasional, mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, atau sering disebut Ahok memanfaatkan waktunya di penjara dengan berbagai kegiatan positiv diantaranya membaca Al-quran.

"Di sini gua juga hampir khatam baca Al Quran loh. Gua kan SD sama SMP di sekolah Islam, jadi gua inget-inget dikit lah,” kata Ahok, kepada 10 penulis yang mengunjunginya, Selasa, 24 Oktober 2017.

Menanggapi  kabar tersebut, Jurnalis Senior Republika , Hersubeno Arief, seakan kebakaran jenggot. dalam artikel berjudul Membandingkan Anis dengan Ahok Usai Khatam al-Quran, yang menjadi trending di media nasional tersebut ia menyatakan:


"... penyebutan bahwa Ahok hampir khatam Al Quran tidak tepat. Bisa disimpulkan itu bahasa marketing yang secara sadar dikemas agar pembaca mempunyai impresi tertentu.


Tujuannya mengubah persepsi publik terhadap sebuah brand yang sudah dipersepsi buruk.

Apalagi ditambah dengan penjelasan bahwa Ahok sudah membaca surat Al Maidah yang isinya “sangat baik.”


dalam ilmu  manajemen disebut sebagai strategi turn around  (memutar haluan).  

Dalam konteks Ahok sebagai politisi, maka ketika pada saatnya nanti  keluar dari penjara, dia sudah siap untuk  kembali bertarung dan terjun ke kancah politik dengan sebuah brand baru, dari seorang dengan label “penista” agama, menjadi seseorang yang sangat memahami Al Quran.
 

Ahok dan timnya tampaknya tengah menerapkan beberapa strategi. 

Tidak hanya image building, berupa  rebranding, namun mereka juga melakukan  downgrading terhadap produk kompetitor, berupa strategi kampanye negatif (negative campaign).

Itu semua  adalah bentuk strategi untuk membuat reputasi dan brand dari Anies  menurun.

Opini publik akan digiring bahwa hanya Ahok yang berhasil mengelola Jakarta dengan baik.

Persepsi ini akan terus menerus dijejalkan dalam memori kolektif publik. 

Menghadapi strategi kompetitor yang ofensif   Ahok dan timnya, jawaban paling tepat adalah terus melakukan inovasi. 


Anies dan timnya juga harus terus menerus mengingatkan publik bahwa antara tegas dengan kasar itu dua hal yang berbeda"

Sumber: republika.co.id

Tidak ada komentar