Awasi Anak Anda, Anak SD Tarakan Tolak Hormat Bendera, Ternyata Aliran Ini Yang Mereka Anut
PATRIOTNKRI.COM - Lima murid sekolah dasar (SD) di Tarakan, Kalimantan Utara, tidak diizinkan orang tua mereka hormat pada bendera Merah Putih saat upacara.
Kepala Kesbangpol Tarakan Agus Sutanto mengatakan, orang tua kelima murid SD itu memeluk aliran Saksi-Saksi Yehuwa.
Aliran itu merupakan denominasi Kristen, Milenarian, Restorasionis, yang dahulunya bernama Siswa-Siswa Alkitab.
Adapun ibadah mereka saat ini, dilakukan di rumah serta untuk kitabnya sendiri yakni injil namun berbeda dengan doktrin gereja.
Baca Juga: Ini 16 Ajaran Pokok Aliran Yang Bikin 5 Anak SD Kaltara Tolak Hormat Bendera
“Dari keyakinan yang mereka anut bahwa mereka (Saksi-saksi Yehuwa) menganggap bahwa penghormatan terhadap bendera negara adalah berhala yang dilarang dalam kitab sucinya,” jelasnya.
“Itu merupakan paham mereka, dan keyakinan mereka juga tidak bisa kita campuri, karena mereka ada dasar untuk tidak melakukan itu,” lanjut Agus Sutanto.
Selain itu, murid-murid SD ini bahkan enggan diajarkan oleh guru Kristen saat pelajaran agama di sekolah, dengan alasan berbeda pemahaman. Sehingga para orang tuanya murid-murid ini mencarikan guru sendiri.
Sementara itu, salah satu orang tua murid terkait yang ditemui Radar Tarakan kemarin menuturkan, perlakuan ini merupakan keyakinan mereka.
Karena menurutnya, penghormatan bendera Merah-Putih tidak hanya dihormati menggunakan fisik, tapi dengan hati pun juga bisa. “Anak saya memang tidak hormat secara fisik menangkat tangan ke kepala, cukup dengan hati.
Karena penghormatan orang itu berbeda-beda,” kata ayah dari anak yang enggan disebutkan namanya.
Sumber: Jawapos.com dan kaltara.prokal.co
Tidak ada komentar